Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

Ojo Dibandingke

U.P. Sutta Vijaya Henry Gunawan Chandra

Jum'at, 26 Agustus 2022

MBI

Wong ko ngene kok dibanding-bandingke, Saing-saingke yo mesti kalah
Tak oyako aku yo ora mampu, Mung sak kuatku mencintaimu..
(
Orang begini kok dibanding-bandingkan, dipersaingkan ya pasti kalah,
Dipaksain juga aku tak mampu, hanya sekuatku mencintaimu)


Lagu yang berjudul “Ojo Dibandingke”  belakangan ini sangat populer, terlebih setelah dinyanyikan oleh penyanyi cilik Farel Prayoga di acara 17 Agustus di Istana Negara, yang mampu menghibur dan membuat banyak Menteri ikut bergoyang mengikuti iramanya. Lagu ini menjadi populer karena liriknya sederhana dan mudah diingat, plus irama campursari / dangdutnya yang sangat enak didengarkan dan membawa kita untuk bergoyang.  

Lagu karya seniman Abah Lala ini isinya mengambarkan kondisi seorang pria yang merasa minder, rendah diri karena dibanding-bandingkan oleh pujaan hatinya dengan pria lain yang lebih tinggi dari dirinya, sehingga kalau dibandingkan, dipersaingkan pasti kalah. 

Terlepas dari lirik lagunya, menarik untuk kita diskusikan, bahwa kita selaku manusia memang pada dasarnya suka sekali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, dengan tetangga sebelah rumah, teman kantor, teman sekolah dulu, bahkan dengan sosok yang abstrak sekalipun. Yang dibandingkan juga aneka ragam, dari soal karir, keuangan, pendidikan, kesehatan, anak, pasangan, mertua, dan sebagainya. 

Bahkan bukan hanya membandingkan dirinya dengan orang lain, kita juga sibuk membandingkan orang lain dengan orang lain.  Orangtua sibuk membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain, membandingkan anaknya dengan anak tetangga, anak dari famili yang lain. 

Suami istri membandingkan pasangannya dengan  pasangan orang lain, atau seperti sosok yang mereka tonton di sinetron A, Drakor B.  “Kok mereka bisa begini begitu, sementara pasanganku tidak.  Mereka hidupnya serba mudah dan enak, kok kami jauh dari kata enak.”  Ada juga yang membandingan mertua mereka dengan mertua orang lain. “Kok mertua yang lain itu lebih bijak, lebih sabar, gak banyak menuntut,” dan sebagainya dan sebagainya. 

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS