Artikel Populer
Jum'at, 15 Juli 2022
Ehipassiko Leadership – Sebuah Praktek Sederhana Dalam KeseharianJum'at, 01 Juli 2022
Dari Human Doing menjadi Human BeingJum'at, 26 Agustus 2022
Ojo DibandingkeGandhi Sang Manjusri Kini
U.P Sasanaviriya Sugianto Sulaiman
Jum'at, 19 Agustus 2022
MBI
Pedang api di tangan kanannya melambangkan kemampuan Bodhisatwa untuk menebas kebodohan dan dualitas, sedangkan kitab suci di tangan kirinya, melambangkan pencapaian tentang realisasi tertinggi dari berkembangnya kebijaksanaan. Tak jarang Manjusuri dipuja oleh banyak pelajar di berbagai negara Buddhis Mahayana, terutama menjelang ujian nasional.
Mereka berharap dengan memuja Bodhisatwa ini maka mereka akan lulus ujian sebab Manjusri melambangkan juga kecerdasan dan pengetahuan yang luas. Yang penting menurut almarhum Master Shen Yen dari Dharma Drum Mountain pelambangan Manjusri ialah tekad Bodhisatwa untuk memberantas dosa dari umat manusia yang berasal dari kebodohan dan ketamakan.
Di abad yang lalu di India telah lahir seorang tokoh besar bernama Mahatma Gandhi, Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, India Britania pada tanggal 02 Oktober 1869 dan meninggal dunia di New Delhi, India pada tanggal 30 Januari 1948 pada usia 78 tahun karena dibunuh oleh seorang Hindu yang ekstrim. Gandhi memang bukan seorang Bodhistwa, beliau beragama Hindu tetapi hasil pemikiran beliau bagaikan pikiran seorang Manjusri Bodhisatwa, yaitu kita harus memberantas dosa dengan pedang kebijaksanaan kita untuk memperoleh kebahagian.
Komentar (0)
Artikel Terkait
Jum'at, 15 Juli 2022
Ehipassiko Leadership – Sebuah Praktek Sederhana Dalam KeseharianJum'at, 01 Juli 2022
Dari Human Doing menjadi Human BeingJum'at, 26 Agustus 2022
Ojo Dibandingke