Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

Artikel Populer

Jum'at, 26 Agustus 2022

Ojo Dibandingke

Gandhi Sang Manjusri Kini

U.P Sasanaviriya Sugianto Sulaiman

Jum'at, 19 Agustus 2022

MBI

Manjusri Bodhisatwa adalah salah satu Bodhisatwa yang amat dihormati oleh umat Buddha Mahayana Tiongkok. Dalam dialek Mandarin, Manjusri dilafalkan sebagai Wen Su Se Li Phu Sat. Beliau digambarkan mengendarai seekor singa biru dan membawa sebatang pedang api di tangan kanan dan membawa kitab suci Prajnaparamita Sutra yang didukung teratai di tangan kirinya. Duduk di atas singa biru melambangkan kemampuan yang luar biasa dari Bodhisatwa untuk menguasai pikirannya. 



Pedang api di tangan kanannya melambangkan kemampuan Bodhisatwa untuk menebas kebodohan dan dualitas, sedangkan kitab suci di tangan kirinya, melambangkan
pencapaian tentang realisasi tertinggi dari berkembangnya kebijaksanaan. Tak jarang Manjusuri dipuja oleh banyak pelajar di berbagai negara Buddhis Mahayana, terutama menjelang ujian nasional.

Mereka berharap dengan memuja Bodhisatwa ini maka mereka akan lulus ujian sebab Manjusri melambangkan juga kecerdasan dan pengetahuan yang luas. Yang penting menurut almarhum Master Shen Yen dari Dharma Drum Mountain pelambangan Manjusri ialah tekad  Bodhisatwa untuk memberantas dosa dari umat manusia yang berasal dari kebodohan dan ketamakan.

Di abad yang lalu di India telah lahir seorang tokoh besar bernama Mahatma Gandhi, Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, India Britania pada tanggal 02 Oktober 1869 dan meninggal dunia di New Delhi, India pada tanggal 30 Januari 1948 pada usia 78 tahun karena dibunuh oleh seorang Hindu yang ekstrim. Gandhi memang bukan seorang Bodhistwa, beliau beragama Hindu tetapi hasil pemikiran beliau bagaikan pikiran seorang Manjusri Bodhisatwa, yaitu kita harus memberantas dosa dengan pedang kebijaksanaan kita untuk memperoleh kebahagian.

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS