Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

Artikel Populer

Jum'at, 26 Agustus 2022

Ojo Dibandingke

Buddhist Leadership

Upasaka Pandita Dr. Akino W. Azzaro

Jum'at, 12 Agustus 2022

MBI

Leadership is action not position! Kepemimpinan adalah tindakan bukan posisi. Petuah ini disampaikan oleh seorang legenda dalam mereformasi industri televisi dan radio, Donald McGannon. 


Visionary
Berbeda dengan transformer, seorang pemimpin yang visioner dapat melihat jauh kedepan sesuatu yang lebih baik atau lebih membahagiakan dari keadaan saat ini. Sebagai contoh Jeff Bezos, CEO Amazon memiliki visi kemudahan membeli buku secara online daripada harus ke toko-toko fisik yang tersebar secara geografis. Bayangkan jika kita membutuhkan satu judul buku dan tidak ada di toko tersebut, akan sangat melelahkan mencari dari satu toko ke toko lainnya.

Buddha menemukan penyebab dukkha (ketidakpuasan) dan melihat bahwa realisasi nirwana adalah obat yang mujarab untuk keluar dari dukkha dan jika setiap insan manusia dapat melihat nirwana maka ini adalah solusi yang sangat realistis untuk keluar dari keadaan saat ini yang tidak baik. Di samping itu, seorang visioner harus dapat mewujudkan visinya dengan tegar meskipun harus menghadapi berbagai macam rintangan atau hambatan.

Buddha memahami dengan benar bahwa Dharma (jalan keluar dari dukkha) sulit diajarkan akan tetapi Buddha mengambil dan menghadapi resiko itu untuk tetap mengajarkan. Di jaman ini, sangat banyak tokoh buddhis yang keluar dari zona nyaman (hutan, monasteri, bisnis, atau keluarga) dengan mengajak dan mengajar umat Buddha agar rajin belajar dharma (pariyatti), tekun mempraktekkannya (pattipati) dan segera merealisasikannya (pativedha).
 
Team Work
Memahami dan memberikan kepercayaan pada kelompok atau komunitas untuk melaksanakan tugas-tugas penting adalah ciri seorang pemimpin yang sejati. Ini berarti seorang pemimpin harus tanpa ego, tidak menonjolkan diri sendiri akan tetapi memahami dengan benar bahwa kelompok atau komunitas akan bekerja jauh lebih baik daripada pemimpinnya.  Pada minggu kelima sesudah pencerahan,  Buddha meletakkan dasar team work dengan memberi teladan kerendah hatian dengan memberi penghormatan kepada Dharma.

Pada saat Buddha telah memiliki enam puluh orang biksu, Buddha memberikan delegasi penuh kepada komunitas Sangha untuk menyebarkan ajaran Dharma kesegala penjuru. Pada saat-saat yang sangat kritis sekalipun (parinirwana) Buddha masih menyerahkan dan meletakkan kepercayaan penuh kepada Sangha untuk mengubah dan menyesuaikan Vinaya dengan perkembangan jaman. Di kesempatan lain, Buddha menyampaikan bahwa kepada komunitas Sanghalah adalah pemberian yang paling memberi jasa yang besar.
 
Role Model
Seorang pemimpin yang baik harus dapat mempraktekkan apa yang dia ajarkan. Sangat sering kita lihat, seorang pemimpin meminta bawahannya untuk hidup jujur atau hemat akan tetapi dia sebaliknya sering berbohong dan banjir kemewahan. Buddha mengajarkan supaya kita mengajarkan apa yang kita praktekkan. Buddha hanya mengajarkan dari pengalaman dan praktek yang telah dilakukan. Tidak ada sedikitpun hal yang ditutupi olehNya, bahkan cara mencapai nibbanapun diuraikan dengan terbuka dan jelas.

Memimpin dengan role model berarti tidak boleh ada gengsi atau ingin menonjolkan diri. Misalnya karena kedudukan sosial-ekonomi lebih tinggi atau usia lebih tua, maka tidak mau memanggil atau menyapa terlebih dahulu kepada orang yang berada dilevel lebih rendah. Hal ini tidak ada dalam teladan kehidupan Buddha. Dalam berbagai kesempatan Buddha tidak pernah menjaga gengsi atau jaga image. Buddha menemui, menyapa dan berbicara terlebih dahulu (pubbe basitha). Seringkali  Buddha datang menanyakan apa yang sedang dibahas oleh murid-muridnya atau masalah apa yang sedang disengketakan oleh mereka. 

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS