Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel
  • Home
  • /
  • Artikel
  • /
  • Melihat Dan Mendengar Secara Mendalam

Cari

Tampilkan Artikel

Artikel Populer

Jum'at, 26 Agustus 2022

Ojo Dibandingke

Melihat Dan Mendengar Secara Mendalam

U.P. Khattiyananda Kresno Budoyo

Jum'at, 22 Juli 2022

Pemuda Buddhayana, MBI

Dalam setiap keterlibatan diri kita dalam suatu pembicaraan, apa yang terlintas di pikiran kita? Apakah “Saya tidak suka dengan orang ini, bagaimana caranya supaya cepat berakhir ?”, ”Saya tidak tahu topik yang dibicarakan!”, ”Saya tidak mau tahu urusan kamu, saya sedang sibuk”, atau ”Oh, dia salah ngerti..”, ”Oh saya sudah tahu apa yang dia mau bicarakan”


Kenapa itu terjadi? Karena pria tersebut, salah persepsi terhadap pengemudi mobil itu, kata-kata ”Kambing” dianggap sebagai celaan atau ejekan, bukan informasi.  Sehingga reaksinya malah balik teriak ”Babi”, bukan waspada akan rombongan kambing di depan.

Ada 4 tipe orang dalam mendengarkan, yakni 1. Temperamen Dominan (Kolerik), kurang sabar dalam mendengar dan maunya mendengar apa yang disukai. 2. Temperamen Intim (Sanguin), orang yang sangat suka bicara sehingga kurang sabar untuk mendengar. 3. Temperamen Stabil (Phlegmatik), suka mendengar tetapi cenderung hanyut oleh perasaannya sendiri. 4. Temperamen Cermat (Melankolis), teliti dan cermat, namun suka mencari kesalahan lawan bicara.

Menurut Ron (2001), penelitian yang dilakukan Rankin (1929) menunjukkan hasil bahwa dalam komunikasi sarana yang banyak digunakan adalah mendengarkan (45%), berbicara (30%), membaca (16%), dan menulis (9%). Penelitian serupa juga dilakukan Baerker (1980), dan menyajikan hasil yang tidak jauh berbeda, yaitu komunikasi membutuhkan sarana mendengarkan (53%), berbicara (16%), membaca (17%), dan menulis (14%). Dan sayangnya kebanyakan dari kita adalah pendengar yang buruk. Kenapa? Dari kecil hingga besar tidak pernah ada kurikulum untuk mendengar.

Mendengarkan juga perlu SENI, Seni untuk mendengar.
JA Devito (2013) mengatakan ” mendengar secara efektif memerlukan waktu dan energi, dan tidaklah mudah melakukan hal itu”.  Sudahkah anda belajar mendengarkan? Stephen R Covey menyangsikan hal itu. Menurutnya, anda sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun belajar bagaimana membaca dan menulis, bertahun-tahun belajar bagaimana berbicara. Tetapi, bagaimana dengan mendengarkan? Pelatihan atau pendidikan apa yang sudah anda dapatkan yang memungkinkan anda mendengarkan sehingga anda benar-benar mengerti orang lain secara mendalam.

John Malkin: Ketika kejadian World Trade Center, apabila Anda ditanya tentang apa yang akan Anda katakan kepada para pelakunya. Jawabanmu adalah bahwa Anda akan berlatih mendengar dengan penuh welas asih dan mendengar secara mendalam untuk mengerti penderitaan para pelaku itu. Mohon jelaskan tentang latihan berlatih secara mendalam dan bagaimana Anda membantu dalam kejadian itu, kejadian penyerangan World Trade Center.

Thich Nhat Hanh:
Latihan mendengar secara mendalam seharusnya ditujukan pada diri sendiri terlebih dahulu. Apabila kamu tidak tahu bagaimana cara mendengarkan penderitaan yang berasal dari dalam dirimu sendiri, tentu saja sangat sulit untuk mendengarkan penderitaan orang lain atau penderitaan sekelompok orang.


Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS