Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

Artikel Populer

Jum'at, 26 Agustus 2022

Ojo Dibandingke

Kembali Lagi Dengan Cara Berbeda

Oleh : Y.M. Nyanabhadra, Sthavira

Sabtu, 15 April 2023

Sagin

Saya ikut retret Engaged Buddhism for 21st Century di Hanoi. Sehari sebelum retret berakhir ada sesi tanya jawab, Bhante Thich Nhat Hanh (Thay) hadir di tengah-tengah peserta untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan. Peserta cukup banyak, jadi hanya beberapa saja yang bertanya.


Gagal Hamil 
Ada seorang wanita muda Vietnam-amerika. Ia menceritakan upayanya untuk mendapatkan keturunan, berbagai cara sudah ditempuh namun dia tetap gagal hamil. Suasana ruangan tiba-tiba terasa mendung, sedikit mengigil, tak lama kemudian isak tangis pun terdengar. 

Wanita itu melanjutkan ceritanya, bahwa ia masih belum menyerah, bersama sang suami menempuh berbagai upaya, lalu Thay memotong, “Tapi belum juga berhasil kan?” Interupsi Thay membuat semua audiens tertawa kecil. Zen Master selalu tahu kapan waktu tepat untuk melemparkan guyon yang serius tapi kena sasaran.

Entah bagaimana suasana berubah 180 derajat. Wanita itu mengusap air mata dan bertanya kepada Thay, bagaimana cara terbaik untuk menyikapi dan mengatasi situasi seperti itu. Saya yang duduk di barisan paling belakang, sambil mengeryitkan dahi membayangkan bagaimana seorang Zen Master menjawab pertanyaan seperti itu. Wong, Thay adalah seorang biksu.

Siklus Berputar 
Thay memberi perumpamaan bunga-bunga yang rontok pada musim gugur. Pohon-pohon juga seolah-olah hampir mati, sebagian besar rumput pun seolah-olah sedang tidur. Ketika kondisi-kondisi sudah tidak lengkap lagi maka bunga akan rontok. Tapi bunga-bunga itu tidak mati sepenuhnya, hanya sebagian dirinya saja yang mati.

Bunga dan daun yang rontok akan jatuh ke tanah, tak lama kemudian akan menjadi pupuk bagi bunga dan pohon. Ternyata kerontokan dari bunga dan daun tidak sepenuhnya sebuah kabar buruk, namun mereka akan datang kembali dengan wujud berbeda.

Semua orang tahu ketika musim semi datang lagi, maka bunga-bunga itu akan bersemi lagi. Kondisi-kondisi untuk bunga tumbuh kembali sudah matang dan mencukupi. Walaupun demikian, nanti bunga akan rontok kembali dan mengalami siklus terus menerus.

Kehidupan manusia tampaknya memiliki keserupaan dengan bunga dan pohon. Ketika kondisi mencukupi maka sesuatu akan terjadi seperti ini, jika kondisi belum matang atau tidak mencukupi maka sesuatu tidak terjadi. Hasilnya tidaklah selalu sesuai dengan harapan kita.

Dilema Adopsi 
Suatu hari ada seorang teman berkisah dengan dirinya yang juga belum berhasil hamil. Dia juga sudah menempuh banyak cara, bahkan sudah mencoba bayi tabung, hasilnya masih nihil. Akhirnya ia memutuskan untuk mengadopsi, hal ini dilakukan juga karena desakan dari orang tuanya.

Mengadopsi anak kadang bisa menjadi sesuatu yang dilematis. Anak orang lain yang tidak memiliki hubungan darah atau bukan anak kandung, ada suatu keraguan besar atas latar belakang keluarga sang anak. Hati ingin benar-benar menganggap anak adopsi sebagai anak kandung, tapi ada daya tidak selalu berhasil.

Anak yang sudah diadopsi sekian tahun, lalu kian hari kian tumbuh besar. Ganjelan hati masih saja sering kembali menghantui, merasa bahwa anak ini bukanlah anak kandung. Suatu hari nanti, mungkin sang anak akan bertanya tentang orangtua kandungnya, lalu apa yang harus ia dijawab?

Dia Datang Lagi 
Saya bilang ke temanku, ada kemungkinan bahwa dia memang anakmu yang sudah beberapa kali ingin hadir di dalam kandunganmu, tapi kondisi-kondisi belum matang sehingga keinginan dia untuk hadir dalam kandunganmu belum berhasil. Saya yakin dia telah mencoba tapi belum juga sukses.

Sang anak akhirnya tetap datang kepadamu dengan cara menumpang rahim orang lain karena rahim orang lain telah memiliki kecukupan kondisi. Ia hadir di depanmu, ia datang kembali lagi kepadamu, karena koneksi karma telah terjalin sejak lama. Jika dia memang anakmu, maka dia akan datang kembali dengan cara yang berbeda.

Terus terang, saya tidak tahu mengapa saya menjawab seperti itu. Namun itulah spontanitas yang lahir dalam pikiranku, dan itulah yang saya sampaikan. Lalu kami terdiam untuk beberapa saat. Saya merenungkan kembali ucapanku, tampaknya ada benarnya juga. Tidak pernah terbesit untuk menjawab seperti itu, lalu darimanakah sumber jawaban itu?

Sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Ada sesuatu dalam gudang kesadaran saya yang akan muncul ketika mendapat pertanyaan-pertanyaan yang unik. Jawaban-jawaban yang tidak saya persiapkan kadang menjadi jawaban yang sangat menakjubkan, hingga saat ini saya masih merasa itu adalah misteri kehidupan.

Warisan Guru 
Saya mulai menemukan benang merah tipis, sebuah koneksi yang mendalam antara bagaimana cara guru saya menjawab pertanyaan wanita Vietnam-amerika itu. Memiliki nada yang serupa, namun dengan gaya bahasa berbeda. Saya melihat ada interkoneksi antara cara saya berpikir dengan cara Thay berpikir. Saya semakin yakin bahwa seorang guru mewariskan dirinya kepada murid-muridnya.

Jika kondisi matang, maka sesuatu akan hadir. Jika kondisi belum matang, maka sesuatu tidak akan hadir. Cukup sering apa yang kita harapkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pikirkan atau harapkan. Anda hendaknya selalu membuka hati untuk melihat lebih mendalam atas fenomena-fenomena dalam kehidupan ini; sehingga Anda tidak terjebak dalam kesedihan berkepanjangan. (Rev. 14 April 2023)

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS