Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

Artikel Populer

Jum'at, 26 Agustus 2022

Ojo Dibandingke

Jangan Mengulur Waktu

Oleh Upasaka Pandita Vijaya Rudiyanto Tanwijaya

Jum'at, 02 September 2022

MBI

Dalam salah satu pengalaman pribadi, pernah ada umat bertanya, apakah ada batasan usia dalam berlatih praktik ajaran Buddha? Pertanyaan ini mungkin mewakili pertanyaan yang pernah terlintas dalam benak pikiran banyak orang.


Sesungguhnya dalam ajaran Buddha, pencerahan bukan tujuan utama. Karena jika kita giat berlatih maka dengan sendirinya pencerahan akan tercapai. Yang paling penting justru adalah bagaimana kita tetap terus berlatih, mengembangkan latihan kita sehingga kita benar-benar menjadi lebih baik dan sempurna.

 

Yang justru disayangkan adalah bahwa saat ini ketika kesempatan berlatih begitu terbuka lebar, justru banyak kita yang mengalami kemunduran dalam semangat berlatih. Saat ini hampir setiap waktu kesempatan untuk berlatih selalu ada. Baik itu di wihara, Buddhist Center, komunitas Buddhis, dan lainnya. Disamping itu, berkat kecanggihan teknologi, bahan-bahan latihan juga berlimpah ruah untuk bisa kita jadikan sebagai referensi. Buku-buku panduan juga tersebar di mana-mana. Demikian juga para anggota sangha yang bersedia membimbing, juga sudah jauh meningkat jumlahnya. Kondisi ini berbeda dengan masa lampau, dimana semua serba terbatas.

 

Namun kondisi-kondisi yang penuh kemudahan ini justru sering diabaikan oleh kaum muda. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu duduk berjam-jam demi terlibat dalam kegiatan yang kurang memberi tambahan bagi perkembangan batin mereka. Atau lebih suka keluyuran di lokasi yang memanjakan indra yang tak pernah mengenal kata puas. Ini tentunya sebuah kesempatan emas yang dibuang percuma.

 

Setelah usia beranjak tua, dimana bayangan kematian sudah mulai muncul, seringkali baru muncul kerinduan untuk mempelajari Buddha Dharma. Tentunya ini juga lebih baik, ketimbang tidak sama sekali. Namun potensi untuk bisa berlatih secara kondusif sudah terlewatkan percuma. Kondisi inilah yang sebenarnya patut disesalkan.

 

Oleh sebab itu, ayo kita mulai mempelajari dan mempraktikkan Buddha Dharma. Sebagaimana yang pernah dilantunkan oleh penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G.Ade, mumpung masih ada waktu. Tak ada yang dapat mengetahui batas kehidupan ini…

 

Dalam kitab Avatamsaka Sutra pernah dituliskan bahwa kehidupan kita ini laksana seperti ikan yang hidup di kolam yang airnya semakin mengering. Jika sudah tiba saatnya, maka kita tak bisa berbuat apa-apa lagi.

 

Untuk itu, mulailah dari sekarang, jangan lagi mengulur waktu… !!

 

*) Penulis adalah Dharma Duta dan Pengurus Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

 

Referensi:

-        Luk, Charles & Richard Hunn. Xu Yun “Awan Kosong”: Otobiografi Seorang Chinesse Zen Master. Suwung, Yogyakarta.2009 (Cetakan II).

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS