Seluruh Indonesia
Ubah Lokasi
  • Artikel

Cari

Tampilkan Artikel

BAHAYA KESOMBONGAN

U.A.P. Sakya Kusala Citta Yeni Kurniawan

Jum'at, 11 April 2025

MBI

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di jaman sekarang ini sangat berpengaruh terhadap ajaran agama yang mengandung etika, kemoralan, sosial, dan spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu yang mempengaruhi adalah Keinginan untuk dihormati dan diakui keberadaannya, yang sejatinya merupakan sifat dasar manusia. Namun, jika rasa tersebut muncul berlebihan dan tak dikendalikan maka bisa jadi itu ciri yang mengarah pada sifat sombong.


Kesombongan atau mana adalah sifat angkuh seseorang karena merasa superior atau lebih unggul daripada pihak lain. Misalnya lebih kaya dari orang lain, lebih pintar dari orang lain atau lebih berkuasa. Entah disadari atau tidak, sifat sombong itu akan muncul, karena hakikat manusia memang suka membandingkan diri dengan yang lain. Dan ketika ia merasa memiliki kelebihan, timbullah rasa sombong, dan ingin menunjukkan atau memamerkan kelebihannya tersebut. Adapun hal-hal yang membuat kita sering meremehkan orang lain juga karena ego kita atau kesombongan kita sendiri diracik oleh pikiran yang sempit, sehingga kita mulai membanding-bandingkan.

Seharusnya perlu kita sadari bahwa tidak mengetahui sesuatu bukan berarti tidak dapat mempelajarinya. Biasanya kita selalu memandang orang hanya dari penampilan luar saja, sehingga bila kita merasa diri kita lebih baik, maka kita sudah memberi “stempel” di dahi orang tersebut sebagai orang yang lebih rendah dari kita.

Bahaya kesombongan

Orang yang sombong cenderung merendahkan atau menghina orang lain. Yang perlu diwaspadai adalah sikap sombong yang  memandang dirinya lebih mulia, lebih tinggi kedudukannya, sehingga tidak menghormati orang lain. Orang yang sombong cenderung merasa dirinya lebih tinggi dan lebih istimewa daripada orang lain sehingga merendahkan atau menghina orang lain. Orang sombong beranggapan bahwa dirinya lebih mulia, dan berderajat lebih tinggi, sehingga orang lain harus mengistimewakannya. Kesombongan yang tertanam dan terus tumbuh akan meracuni mental seseorang sehingga sikap, ucapan dan tindakannya dapat melukai perasaan orang lain. Kesombongan dapat menimbulkan konflik dan ketidak-harmonisan yang membawa penderitaan bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.

Sumber kesombongan:
1.       Status kelahiran
Kesombongan bisa muncul karena adanya status kelahiran. Misalnya: Terlahir dalam keluarga bangsawan atau keluarga terpandang dapat membuat seseorang menganggap dirinya lebih mulia dari orang yang lahir dalam keluarga biasa-biasa saja.
2.       Kelimpahan materi
Kelimpahan materi dapat memicu munculnya kesombongan. Kekayaan dapat membuat orang menyombongkan diri dengan berpikir bahwa uang dapat membeli segalanya.
3.       Gelar dan kedudukan tinggi
Gelar dan kedudukan tinggi yang dimiliki seseorang dapat membuatnya menghina orang yang tidak memiliki gelar dan berkedudukan rendah. Misalnya dari segi pendidikan atau jabatan dalam pekerjaan.
4.       Keelokan fisik
Kecantikan dan ketampanan membuat seseorang membanggakan penampilannya, dan mengolok-olok yang berparas buruk.

Di dalam Vibhanga Sutta tercantum berbagai perilaku manusia dikaitkan dengan keadaannya, sebagai berikut:
1.   Ada orang yang berkedudukan lebih tinggi dan memiliki kemampuan lebih baik dari yang lain, dan berperilaku sombong, merendahkan orang lain.
2.   Namun ada orang yang berkedudukan lebih tinggi dan memiliki kemampuan lebih baik dari yang lain, tetapi tidak sombong, perilakunya biasa-biasa saja. Menganggap semua orang setara.
3.   Yang terbaik adalah orang jenis ketiga ini, yakni orang yang berkedudukan lebih tinggi dan memiliki kemampuan lebih baik dari yang lain, namun berperilaku rendah hati dan menghormati orang lain tanpa memandang kedudukan.
4.   Yang berikutnya adalah jenis orang yang kedudukan dan kemampuannya biasa saja, tidak ada yang istimewa, namun bersikap sombong dan memandang rendah orang lain.
5.   Kemudian ada jenis orang yang kedudukan dan kemampuannya biasa saja, tidak ada yang istimewa, dan tidak bersikap sombong. Ia memperlakukan semua orang sama rata.
6.   Jenis orang yang kedudukan dan kemampuannya biasa saja, tidak ada yang istimewa, namun ia bersikap rendah hati dan menghormati semua orang.
7.   Yang paling parah adalah jenis orang yang yang kedudukan rendah dan tidak memiliki kemampuan yang baik, namun bersikap sombong dan memandang rendah orang lain.
8.   Jenis orang yang kedudukan rendah dan tidak memiliki kemampuan yang baik, namun bersikap biasa saja, tidak sombong dan tidak memandang rendah orang lain.
9.   Jenis orang yang menyadari bahwa ia berkedudukan rendah dan tidak memiliki kemampuan yang baik, sehingga bersikap rendah hati, dan menghormati orang lain tanpa kecuali.
 
Memang tidak mudah untuk mengatasi rasa sombong yang muncul di dalam diri kita. Namun kita harus mengusahakan agar rasa sombong ini segera diredakan dan diatasi. Sikap sombong yang  dibiarkan berkembang lama-kelamaan dapat berbahaya bagi diri kita, karena bisa membuat orang tidak menyukai kita dan mengharapkan kemalangan kita.

Kesombongan yang ada di dalam diri dapat kita tangani dengan cara berikut ini:
1.       Sadari adanya kesombongan
Ketika muncul kesombongan dalam diri hendaklah kita sadari. Dengan kita menyadari adanya kesombongan itu, kita dapat mencegah agar kesombongan itu tidak semakin membesar, dan dapat meredakannya.
2.       Temukan  dan pahami penyebab kesombongan
Setelah kita menyadari adanya kesombongan, kita temukan penyebab atau sumber yang membuat kita sombong. Nyatakan dengan kata-kata apa yang menyebabkan kita menjadi sombong, kemudian renungkan apakah pantas kita merasa sombong dan apa konsekuensi dari kesombongan kita.
Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang membuat saya sombong? Mengapa saya sombong? Apakah dampak dari kesombongan tersebut? Apa yang dapat saya lakukan untuk meredakan kesombongan? Dapatkah saya menghindari penyebab kesombongan tersebut?
Misalnya yang membuat kamu sombong adalah karena kamu mendapat peringkat satu di kelas. Sehingga, kamu merasa bisa mengalahkan semua siswa di kelas tersebut. Kemudian kamu renungkan bahwa akibat dari sikap sombong kamu akan dijauhkan oleh teman-temannmu. Jadi apa yang dapat kamu lakukan? Apakah kamu akan terus sombong? Kamu kemudian menyadari bahwa peringkat yang kamu peroleh itu lebih baik disyukuri daripada dijadikan alasan untuk bersikap sombong, karena belum tentu peringkat nomor satu itu dapat kamu miliki seterusnya. Dengan pemahaman ini kamu bisa meredakan sikap sombong tersebut dan menghindari dampak buruknya.
3.       Pahami bahaya kesombongan
Saat kesombongan muncul, janganlah berusaha untuk menolak atau menekannya. Semakin kita menolaknya, akan semakin berkembang kesombongannya. Ketika kesombongan muncul, cobalah untuk memahami bahaya dari kesombongan tersebut. Kenapa kita harus memahami bahaya kesombongan? Karena setiap tindakan selalu membawa akibat, “tindakan baik akan membawa akibat baik. Tindakan buruk akan membawa akibat buruk. Bersikap sombong merupakan tindakan buruk karena dapat melukai perasaan orang lain, sehingga dapat dikategorikan sebagai karma buruk.”   Dengan memahami bahaya kesombongan tentu akan mendorong kita untuk berusaha mengatasi kesombongan yang muncul. Dengan demikian, maka kesombongan tidak memiliki kesempatan untuk berkembang.
4.       Kenali kekurangan diri
Kesombongan dapat kita atasi dengan mengenali kekurangan dan ketidak-sempurnaan kita. Akui bahwa kita bukan yang terbaik dalam segala hal dan keberhasilan kita bisa terwujud karena ada jasa dan dukungan banyak orang. Mengenali kekurangan bukan berarti kita merendahkan diri kita, dan tidak berarti bahwa kita menyerah dalam usaha mempelajari hal-hal baru atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita untuk mewujudkan cita-cita kita. Sebagai manusia kita tidak ada yang sempurna dan kita tidak bisa berdiri sendiri, kita tidak mungkin melakukan segalanya secara sendiri tanpa bantuan pihak lain. Seperti pepatah sunda kudu ngukur ka kujur nimbang ka awak yang artinya harus tahu diri dan mengenali batas kemampuan diri sendiri.
 
Yuk kita belajar jadi orang yang tidak sombong !!!

Share:

Komentar (0)

Belum ada Komentar.

Ubah Filter Konten
Informasi

Silakan Masuk dengan menggunakan aplikasi Android/IOS