Meditasi Bukan Untuk Menarik Rezeki
U.P Vijjani Kumari Venita
Minggu, 08 Desember 2024
MBI
Kata meditasi seakan kehilangan makna sebenarnya, sekedar menjadi semacam alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kesalahpahaman ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pemahaman seperti ini, belum lah berkembang kebijaksanaannya. Padahal dengan bermeditasi melalui cara yang benar, kita justru akan mendapatkan panna (Kebijaksanaan).
Inti dari ajaran agama Buddha sendiri adalah hakikat pencerahan, hal itulah yang membuat agama Buddha berbeda dari agama agama lainnya. Sejak 2500 yang lalu, Buddha telah menguraikan tentang pencerahan, bahkan menjelaskan berbagai tingkat pencerahan itu sendiri serta memberikan saran untuk praktik keagamaan yang terkait dengan perjalanan spiritual yang agung ini.
Meski bertujuan untuk pencapaian Nirwana, meditasi juga bermanfaat untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Sayangnya meditasi sering disalahtafsirkan. Sebagai suatu bentuk perbuatan yang baik, bahkan yang paling baik, meditasi sering dilakukan demi mendapatkan buah karma baik. Seperti halnya berdana dan melaksanakan sila meditasi lantas dianggap sebagai jalan untuk berbuahnya karma karma baik, terkhusus yang berkaitan dengan rezeki dan peruntungan. Padahal meditasi Buddhis yang sesungguhnya tidaklah bertujuan untuk itu. Bahkan tidak sama sekali ada hubungannya.
Kata meditasi seakan kehilangan makna sebenarnya, sekedar menjadi semacam alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kesalahpahaman ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pemahaman seperti ini, belum lah berkembang kebijaksanaannya. Padahal dengan bermeditasi melalui cara yang benar, kita justru akan mendapatkan panna (Kebijaksanaan).
Seandainya bermeditasi bukanlah untuk mendapatkan atau mempermulus rezeki, lantas sebenarnya apakah manfaat dari meditasi itu sendiri? Buddha menerangkan bahwa ada dua jenis meditasi yang utama yaitu samatha bhavana (meditasi ketenangan batin) dan vipassana bhavana (meditasi pandangan terang). Kedua jenis meditasi ini diakui Buddha sebagai sama pentingnya, ibarat dua lembu yang menarik satu kereta secara bersama sama.
Meditasi samatha bhavana merupakan meditasi yang berfokus pada obyek untuk mencapai ketenangan batin. Praktik meditasi ini dapat digunakan untuk mendukung meditasi pandangan terang (vipassana bhavana). Sementara vipassana bhavana adalah praktik meditasi untuk memperoleh pandangan terang yang bertujuan memahami secara mendalam anicca, dukkha dan anatta.
Marilah kita memahami lebih dalam manfaat dari meditasi. Di sini penulis akan mengambil contoh dua macam meditasi dengan obyek yang berbeda, yaitu meditasi metta bhavana dan anapanassati.
Buddha mengatakan tentang manfaat yang dapat diperoleh seorang yang mempraktekkan meditasi metta bhavana (An.II.15)
1. Sukham supati, ia tidur dengan nyenyak,
2. Sukham patibujjhati, ia bangun dalam keadaan nyaman,
3. Na papakam supinam passati, ia tak akan bermimpi buruk,
4. Manussanam piyohoti, ia dicintai oleh manusia,
5. Amanussanam piyohoti, ia dicintai oleh yang bukan manusia,
6. Devata rakkhati, para dewa menjaganya
7. Nassa aggi va visam va sattham va kamati, api, racun dan senjata tak akan bisa melukainya,
8. Tuvatam cittam samadhiyati, pikirannya gampang terkonsentrasi
9. Mukhavanno pasidati, ekspresi wajahnya tenang
10. Asamulho karakaroti, ia meninggal tanpa kebingungan
11. Uttarimappativijjhanto brahmalokupago hoti, jika pada kehidupan ini ia tidak mampu meraih pencapaian lebih tinggi dari pencapaian brahmavihara dan belum mencapai kearahatan, maka saat ia meninggal ia akan terlahir di alam brahma sebagai seseorang yang seakan terbangun dari tidurnya.
Meditasi anapanassati merupakan meditasi yang amat populer, dan dikatakan semua Bodhisatta mencapai pencerahan melalui jalan meditasi anapanassati. Dalam Mahavagga (Samyutta Nikaya: 279), disebutkan keuntungan dari meditasi dengan obyek napas ini:
Ø Santo ca, kedamaian dan ketenangan,
Ø Panito ca, merupakan obyek meditasi yang superior,
Ø Asecanako ca, tidak perlu persiapan terlebih dahulu untuk bermeditasi dengan obyek napas, tidak seperti halnya dengan obyek kasina,
Ø Sukho ca viharo, membuat seseorang hidup bahagia
Lebih lanjut dibabarkan pula manfaat manfaat dari meditasi anapanassati:
1. Ketika konsentrasi terhadap napas telah dikembangkan dan dicapai maka akan terpenuhi keempat dasar dari penyadaran penuh
2. Ketika keempat dasar penyadaran penuh telah dikembangkan dan dicapai maka akan terpenuhi pula tujuh tingkat pencerahan.
3. Dan selanjutnya ketika ke tujuh tingkat pencerahan telah dikembangkan dan dicapai maka mereka telah memenuhi pengetahuan dan kebenaran hakiki yang mana berarti pencapaian Nirwana. (Anapanassati Sutta)
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak ada satupun manfaat meditasi yang menyebutkan kita dapat memperoleh rezeki karenanya. Bermeditasi untuk memperoleh rezeki sesungguhnya memperlihatkan bukti bahwa pengaruh kotoran batin (lobha) masihlah sangat kuat dalam batin kita. Hal ini membuat kita masih kerap menginginkan hadiah dan pamrih untuk berbagai perbuatan bajik yang kita lakukan. Sepatutnyalah kita bermeditasi agar dapat sedikit demi sedikit menekan dan mengikis berbagai kekotoran batin dalam diri kita. Praktik meditasi yang benar sangat berguna untuk dapat menjalani hidup ini dengan bahagia dan damai, dan di atas segalanya, untuk pencapaian Nirwana.
Komentar (0)